"sapere aude” semboyan Aufklaerung
“Banyak orang tidak bahagia, karena
mereka tak dapat berabstraksi. Orang merdeka dapat mencapai perkawinan yang
baik, jika ia dapat mengabaikan kutil diwajah kekasihnya atau melupakan lubang
giginya” (Imanuel Kant).
Maaf ya biasa kadang kalo mau belajar filsafat agak error dulu mungkin…ya begini dah jadinya…maaf..maaf…
Maaf ya biasa kadang kalo mau belajar filsafat agak error dulu mungkin…ya begini dah jadinya…maaf..maaf…
Sebelumnya maaf ni saya memberanikan diri nulis coretan
yang gak genah. Anda pernah berfilsafat? Pernah pastinya. Apa yang anda
rasakan? Ah masing-masing punya jawaban sendiri saya juga gak mau njawab.
Hehe..
Saya sempat merasa aneh dengan filsafat. Kenapa karena
kerjaane mikir terus. Beneran dah yakin. Ojo kesinggung sek lhoo. Iya bener,
setiap kali belajar filsafat bawaanya serius mulu merenung mulu dan sunyi
senyap mulu. Gak tau kenapa ya. Ah mungkin memang kalo berfilsafat itu wajib
gitu mungkinya…iya mungkin…(Kalo ketawa tawa namanya belajar ngelawak itu).
Huhu
Ada yang pernah ngerasa ndenger ndak kalo kita ni mau
belajar filsafat terus ada orang yang sinisnya minta ampun bilang kayak gini “
ah ah ah ngapain belajar filsafat, mau sesat belajar filsafat? Filsafat kuwe
mung ngomong tok ra nana aksine, iya pa iya..(logat ngapak). Nah itu banyak
orang ngomong kayak gitu, wah itu ngacok apa beneran itu ya yang ngomong, kalo
banyak orang yang bilang begituan pada zaman kayak gini, wah bisa bisa kita ni
ndak bisa urip sing tenanan, hidup mung mikiri duit lan weteng tok tambah lagi
mikirin cewek tok. Haduh haduh. Nah ati-ati tuh ngadepin orang kayak gitu perlu
argument yang kuat, solusinya apa coba? Belajar filsafat sing tenanan. Itu
kuncinya ngadepin. Kalo orang mau belajar filsafat. Ndak usah sok sok an tahu
tentang filsafat. Kalo ndak tahu ya bilang gak tahu. Jangan kayak saya sok
sokan tahu filsafat padahal ngurusi hidup sendiri aja masih susah. Huhu
Berfilsafat?? Siapa takut!! Bilang gitu sama semua orang.
Jangan ragu kalo anda belajar filsafat ndak ada gunanya. Siapa bilang?? Loh
sekarang ni ya. Kalo kita mikir sing tenanan. Tatanan gobalisasi dunia sekarang
itu gara-gara siapa? Ya gara-gara pemikiran filsafat. Gak percaya coba buka
buku mbah Betran Russell judulnya “Sejarah Filsafat Barat” atau Buku nya kang
Budi Hardiman judulnya “Pemikiran-Pemikiran Yang Membentuk Modern”. Buka saja
sampai kemeng (pengalaman) hehe..Nah dari pemikiran filsafatlah berkembangnya
tatanan dunia ini. Coba sekarang kita urutkan. Urutanya kan ide à
pemikiran à
konsep à
aksi (kalo salah biarin aja!) jadi awal dari aksi kan pemikiran, lebih dasar
lagi pemikiran filosofis. Sekarang dunia terbentuk dari situ mulai dari media masa,
ekonomi, politik dan lain sebagainya, kadang juga masuk tanpa izin ke wilayah
agama. Semua itu awal dari filsafat, masih kurang jelas? Kita lanjutkan lain
waktu…
Selanjutnya, Untuk mengawali filsafat, harus difahami
bahwa filsafat jangan pandang melulu itu merupakan sebuah kerangka teoritis
yang njlimetnya minta ampun. Bisa tidak kita jelmakan bahwa filsafat bukan hanya
disiplin teoritis spesial yang dinamakan filsafat, tetapi suatu cara hidup yang
kongkrit dan total tentang manusia dan alam yang menyinari seluruh kehidupan
seseorang (ngutip bukunya pak H.M Rasyidi judulnya Persoalan2 filsafat).
Artinya apa donk berarti? Artinya bahwa tujuan belajar filsafat bukan hanya
sampai pada pengetahuan akan pemikiran-pemikiran yang telah ada tentang
totalitas manusia dan alam tapi sampai pada ranah suatu jalan hidup dengan
penuh kebijaksanaan. Nah itu…
Wah maaf. Dari tadi udah muter-muter gak genah kemana
arah pikiran langsung saja kita buat tips bagaimana petunjuk penerbangan ke alam
filsafat. Nah ini saya dapat dari kang F. Budi Hardiman dalam Bukunya Pemikiran-Pemikiran
Yang Membentuk Modern. Ini diantara tipsnya
1. Belajarlah
Menjadi Pemula, yakni : Pemula dalam segala hal termasuk pemula dalam
mengetahui hidup ini. Hanya mereka yang merasa pemula dapat merasa heran bahwa
dunia ini ada, mereka ada, tuhan ada dan seterusnya. Nah mikir ya? Ya memang
harus mikir. Ini disini maksudnya bukan mempertanyakan kembali akan keberadaan
dunia ini, kok ada tuhan, dan seterusnya tapi ini untuk mengasah kemampuan kita
ini, nyadar ndak kalo kita ini punya tuhan, terus mau diapain tuh tuhan, terus
nyadar ndak kalo kita ni manusia trus mau ngapain kita ini. Dan seterusnya.
(konsep kita sebagai seorang muslim masuk)
2. Jangan
percaya begitu saja pada bahwa dunia luar itu ada. Akal sehat mengatakan bahwa
maatahari yang muncul tiap pagi itu ada lepas dari kesadaran kita. Namun
filsafat mempersoalkan apakah benda diluar pikiran kita itu sungguh berada di
luar pikiran ataukah pantulan konstruksi pikiran kita. Nah lhoo coba belajar
tanya2 sendiri kayak gitu. Pasti anda merasakan nikmatnya memikirkan jawaban
dengan pertanyaan seperti itu. Hehe. Ibaratnya ya jangan percaya begitu saja
pada kekasih yang kita pilih. Siapa tahu dia Cuma pelarian semata sama kita.
Pissssss
3. Lucutilah
ciri-ciri kongkret yang anda lihat dan temukan ciri-ciri umum dalam hal-hal
konkret itu. Singkirkan ciri-ciri meja di depan anda ini seperti bentuknya,
warnanya, beratnya dan seterusnya maka pada analisis terakhir anda akan
menemukan ciri umum yang membuat meja itu sama dengan genting, hidung, mentimun
dan lainya. Artinya ini untuk melatih indentifikasi daya substansi obyek yang
kita bicarakan, sejauh mana kita tahu akan kaitan antar obyek tersebut.
4. Carilah
titik pangkal dari segala sesuatu yang anda alami atau amati. Misal mana dulu
ayam atau telur, ini walaupun susah dijawab tapi kalo anda mau berfilsafat
jawablah salah satu. Ini menunjukan eksistensi rasio anda sebagai manusia.
5. Pikirkanlah
bagian-bagian tanpa melepaskaanya dari keseluruhan. Ini mengandung arti tentang
semua ranah masalah yang kita lihat maka itu berkaitan dengan yang lain (Totalitas
Jaringan)
Nah
itu tips menuju penerbangan alam filsafat. Ndak usah takut tiketnya mahal ikut
rute penerbangan filsafat ini. Di jamin gratis dan halal. Ayo ayoo..Kalo masih
mikir bagaimana tips itu berarti anda sudah terindikasi berfilsafat, maka
bersyukurlah anda.
Haduhh…Tapi
satu pertanyaan terakhir dari saya Ngapain ya saya Nulis kata-kata Imanuel Kant
di awal tulisan???jadi mikir saya ini.. ”*_*
by. Sulistiyono S. A. (Pai Umy 2010)
0 komentar:
Posting Komentar
Terima kasih sudah berkunjung, silakan tinggalkan komentar anda. Bebas, tapi dilarang yang mengandung SARA.
Fastabiqul Khoirot