Dewasa ini, gemerlap dunia remaja
dipenuhi dengan beraneka macam tawaran yang melenakan, tidak terkecuali
indonesia yang sebagai negara berkembang. Melihat realita di lapangan, dunia
remaja seakan surganya manusia untuk mengekspresikan gaya dan ide. Budaya yang
terlihat mencolok adanya perkembangan adalah dunia life style, dimana kaum remaja sekarang ini sudah dominan dikuasai
oleh Barat. Negara yang notabennya
dahulu penjajah negara indonesia, sekarang kembali dan sebenarnya mereka memang
tidak pernah meninggalkan Indonesia sebagai negara jajahannya. Negara Barat
memang tidak menjajah indonesia secara fisik tetapi dengan non fisik, artinya
mereka mendongkrak paradigma orang indonesia bahwasanya indonesia adalah negara
yang tertinggal dan kuno.
Hedonisme adalah satu cara yang
dipropaganda oleh Barat sebagai
senjata yang empuk yang dikembangkan di indonesia, hedonisme adalah budaya
orang-orang Barat yang dikemas sedemikian sederhana dengan tawaran-tawaran
mudah dan mewah yang kemudian diberikan kepada masyarakat indonesia. Namun sebenarnya
hedonisme yang dicetuskan oleh Articulus (bapak
hedonisme) tidak bermakna seperti dewasa ini, hedonidme telah mengalami
pergeseran makna atas pemahaman masyarakat menjadi suatu konsep yang hanya
berorientasi kepada materi. Inilah makna hedonisme bagi umumnya kebanyakan
masyarakat sekarang ini.
Orang yang hanya memandang bahwa
kesenangan, kenikmatan dan kebahagiaan baik lahir atau batin menjadi tujuan
utama dalam hidup manusia di dunia ini. Sehingga paham hedonisme merupakan
suatu cara pandang tertentu dalam memahami hidup manusia di dunia. dalam Kamus
Besar Bahasa Indonesia, hedonisme diartikan sebagai pandangan yang menganggap
bahwa kesenangan dan kenikmatan materi sebagai tujuan utama dalam hidup (KBBI,
edisi ketiga, 2001). Dari pengertian tersebut dapat ditarik kesimpulan, bahwa
hedonisme lebih menitikberatkan kepada jasmani dari pada rohani, berupa
kesenangan sesaat yaitu kesenangan duniawi.
Cinta pada dunia beserta segala kemewahan yang terlihat dan dirasakan oleh
panca indera manusia.
Hal ini sangat bertolak belakang sekali
dengan syariat islam, dimana islam adalah agama yang damai, agama dunia
akhirat. Islam tidak hanya memandang aspek duniawi
saja tetapi juga ukhrowi. Kesenangan
dunia hanyalah kesenangan sementara selama di dunia, sedangkan kehidupan kekal
adalah kehidupan akhirat. Di dunia tidak hanya kesenangan materi dan lahir yang
manusia kejar, tetapi di dunia manusia memiliki tugas sebagai khalifah yakni
memimpin diri sendiri dan manusia lain untuk kembali kepada yang menciptakan
dengan sebaik-baik keadaan dan amal ibadah yang maksimal.
Islam tidak sependapat dengan paham
hedonisme, hedonisme hanyalah pengejar modernitas fisik. Dan dalam islam tidak
mengajarkan hal yang seperti itu, sebagaimana kutipan terjemahan dalam Q.S.
Hud, ayat 116, yang berbunyi ‘’....dan
orang-orang yang zalim hanya memeningkan kenikmatan yang mewah yang ada pada
mereka, dan mereka adalah orang-orang yang berdosa’’. yang lebih meresahkan
lagi budaya hedonisme seolah telah menjadi ideologi bagi kaum muda yang tidak
tabu lagi untuk dilakukan.
Seorang ulama Timur Tengah, Ali syariati pernah berkata tantangan
terbesar bagi remaja muslim saat ini adalah budaya hedonisme, yakni kesenangan
adalah hal yang paling penting dalam hidup. Budaya yang bertentangan dengan
islam ini digemari dan dijadikan sebagai gaya hidup (life style) bagi kawula muda masa kini, tidak memandang status
sosial, ekonomi dan pendidikan, baik kaya atau miskin, ningrat atau jelata,
sarjana atau proletar, di desa atau di kota, seolah sepakat menjadikan
hedonisme sebagai budaya modern mereka. Ini menjauhkan dan mengeluarkan mereka
dari gaya hidup yang beradab, yaitu dari hukum Allah SWT yang menciptakan
manusia.
Manusia adalah makhluk yang tidak pernah
bersyukur atas apa yang diperoleh, senantiasa mencari yang lebih dari apa yang
sudah didapatkannya. Sebagaimana kalau kita tahu tentang makna syukur. dalam buku Living smart, Muhammad Nazhif Mansyur menegaskan tentram, ridha dan
tenang hakikatnya bersumber dari pancaran energi syukur. Dengan bersyukur Allah
senantiasa melimpahkan nikmat lebih dari apa yang kita dapat sekarang, tetapi
manusia jarang menyadari akan hal penting tersebut.
Manusia lebih cenderung mencari yang
lebih dengan berbagai cara seperti halnya para hedonis. Dalam islam juga menegaskan
bahwa segala hal yang terjadi kepada manusia adalah hal yang baik selama
manusia itu mampu menyikapinya dengan baik pula.
Dalam sebuah hadist yang diriwayatkan
oleh Muslim dan Ahmad, disebutkan ‘’sungguh
menakjubkan perilaku orang mukmin. Semua keadaan adalah baik baginya. Jika
memperoleh kesenangan dia bersyukur, dan yang demikian itu adalah baik baginya;
dan jika dia ditimpa kesusahan, dia bersabar, dan yang demikian itu adalah baik
baginya. Perilaku seperti itu hanya ada pada diri seorang mukmin’’.
Sebagai orang islam, haruslah tau apa
yang baik dan apa yang buruk bagi diri kita sendiri, islam telah mengajarkan banyak
hal. Hingga remaja pun dimana kebanyakan orang menganggap bahwa dunia remaja adalah
dunia pencarian jati diri, namun diri kita sendiri lah yang tau apa yang
menjadi kebutuhan kita. Sebagai seorang muslim yang sudah mengetahui tentang
budaya hedonisme ini, haruslah tau bagaimana bersikap. Tetap kritis dalam
melihat kemunculan tsaqafah atau budaya selain islam. Dunia memang mudah untuk
menjalankan segala hal kebaikan apa lagi keburukan.
by. Immawati Kunti Rifhani (Kpi 2010)
0 komentar:
Posting Komentar
Terima kasih sudah berkunjung, silakan tinggalkan komentar anda. Bebas, tapi dilarang yang mengandung SARA.
Fastabiqul Khoirot