Selasa, 27 Oktober 2015

Puisi "Pemuda Hari Ini"

Hampir seabad Indonesia merdeka
Namun hingga kini belum jua muncul kata jaya
Siapa salah?
Apa yang salah?

Tak sanggupkah Indonesia bangkit dengan rakyat terbanyaknya?
Belum mampukah Indonesia menggetarkan dunia?
Adakah para pemuda sudah puas dengan warisan ibu bapaknya?
Atau masih hanya bisa bangga memamerkan produk luar yang dipakainya?

Indonesia, bahkan dunia semakin tua
Dan pemuda hari ini semakin menggila dengan hedonisnya
Pada baku hantam karena uang pemberian bapaknya
Lalu, merekakah yang akan memimpin Indonesia?
Saat yang tua, yang selalu dibanggakan telah tiada
Pada siapa Indonesia tautkan nasibnya?

Wahai pemuda
Dimanakah akalmu?
Kau kemanakan hati nuranimu?

Bahkan ketika ada diskusi tentang negara ini kau tetap diam takzim
Kau tetap duduk menunduk menatap layar bercahaya
Kau hanya menatap aneh pada kita yang duduk melingkar
Tak ada satu langkah kakimu kudengar mendekat apalagi merapat

Lalu, bagaimana kau akan tahu keadaan bangsa ini?
Ketika kau masih sibuk dengan gadget barumu?

Kau yang digaungkan sebagai agent of change
Yang kelak menggantikan para pahlawan bangsa
Yang akan tetap mempertahankan kesatuan negeri ini
Ya, kau yang mungkin sedang sibuk dengan dunia mudamu.
Bukan lagi ayahmu, kakekmu, atau dosenmu itu.
Tapi kau yang saat ini sibuk dengan permainanmu
Kau yang mungkin bahkan tak ada rasa kepedulian terhadap Indonesiamu
Akankah mampu menggenggam Indonesia?

Entahlah

(Immawati Dwi Putri Suryandini)

0 komentar:

Posting Komentar

Terima kasih sudah berkunjung, silakan tinggalkan komentar anda. Bebas, tapi dilarang yang mengandung SARA.
Fastabiqul Khoirot