Hampir seabad Indonesia merdeka
Namun hingga
kini belum jua muncul kata jaya
Siapa salah?
Apa
yang salah?
Tak sanggupkah Indonesia bangkit dengan rakyat terbanyaknya?
Belum mampukah Indonesia menggetarkan dunia?
Adakah
para pemuda sudah puas dengan warisan ibu bapaknya?
Atau masih hanya
bisa bangga memamerkan produk luar yang dipakainya?
Indonesia,
bahkan dunia semakin tua
Dan
pemuda hari ini semakin menggila dengan hedonisnya
Pada
baku hantam karena uang pemberian bapaknya
Lalu,
merekakah yang akan memimpin Indonesia?
Saat yang
tua, yang selalu dibanggakan telah tiada
Pada siapa Indonesia tautkan nasibnya?
Wahai pemuda
Dimanakah
akalmu?
Kau kemanakan
hati nuranimu?
Bahkan
ketika ada diskusi tentang negara ini kau tetap diam takzim
Kau tetap
duduk menunduk menatap layar bercahaya
Kau hanya
menatap aneh pada kita yang duduk melingkar
Tak ada satu
langkah kakimu kudengar mendekat apalagi merapat
Lalu,
bagaimana kau akan tahu keadaan bangsa ini?
Ketika kau masih sibuk dengan gadget
barumu?
Kau yang digaungkan
sebagai agent of change
Yang kelak
menggantikan para pahlawan bangsa
Yang akan tetap mempertahankan kesatuan negeri ini
Ya, kau yang mungkin sedang sibuk dengan dunia mudamu.
Bukan lagi
ayahmu, kakekmu, atau dosenmu itu.
Tapi kau
yang saat ini sibuk dengan permainanmu
Kau
yang mungkin bahkan tak ada rasa kepedulian terhadap Indonesiamu
Akankah
mampu menggenggam Indonesia?
Entahlah…
(Immawati Dwi Putri Suryandini)
0 komentar:
Posting Komentar
Terima kasih sudah berkunjung, silakan tinggalkan komentar anda. Bebas, tapi dilarang yang mengandung SARA.
Fastabiqul Khoirot