Selasa, 27 Oktober 2015

Pemuda Smartphone




Apa yang kalian ketahui tentang pemuda zaman perjuangan? Ya, mesti tak sedikit dari kalian yang menjawab: “Pemuda zaman perjuangan ya berjuang mempertahankan kemerdekaan Indonesia”. Apakah menurut kalian perjuangan hanya sebatas melawan penjajah asing ? TIDAK! Bung Karno pernah menyebutkan bahwa melawan penjajah dari bangsa lain bahkan lebih mudah, dibandingkan harus melawan musuh yang berasal dari seragam yang sama, darah yang sama. Itulah kita saat ini. Kita sudah tidak berperang melawan penjajah dari bangsa lain, berlari-lari karna dikejar peluru dari negara lain. Tapi saat ini kita berjuang melawan sistem yang dibangun oleh penguasa negeri sendiri, yang berasal dari tanah yang sama, bahasa yang sama, bahkan dengan darah mengalir yang sama.
Ah, tapi sepertinya pemuda saat ini tak kalah hebatnya dengan para pemuda pejuang saat itu. Kurang “hebat” apa lagi, mereka tetap tenang saat saudaranya harus menghisap asap tiap hari karna tak ada lagi oksigen yang dapat mereka hirup. Harus bersusah payah bernapas bahkan di negara yang menjadi paru-paru dunia. Bisakah kau bayangkan ketika negara yang menjadi paru-paru dunia saja susah bernapas, bagaimana dengan negara yang bertumpu pada negara ini? Itu hanya satu kasus yang ditulis dari puluhan kasus yang ada di Indonesia. Dan apa yang dilakukan oleh pemuda-pemuda saat ini? Mereka tetap tenang dengan aktivitasnya sendiri-sendiri. (Bahkan mungkin ketika haknya tak terpenuhi pun mereka tetap bisa hidup dengan tenang). Miris sekali.
Entah diam karna tak tahu apa yang harus dilakukan, atau diam karna mereka terlalu tenang dengan hidup di zona amannya. Ya, kemungkinan besar mereka terlalu nyaman dengan dunianya saat ini. Meskipun bila ditelusuri, permasalahan-permasalahan yang muncul di negara saat ini tak jauh berbeda –bahkan mungkin lebih kompleks – dengan permasalahan yang muncul dan menuntut pemudanya terus berjuang sampai untuk memikirkan kapan dirinya tidur pun tak sempat.
            Bagiku pemuda saat ini dengan pemuda saat itu sama-sama menghadapi permasalahan yang sama rumitnya. Hanya saja saat ini mereka tak berani untuk berteriak (entah tak berani berteriak atau tak paham apa yang perlu diteriaki) sekedar mempertahankan suara hatinya. Berbeda dengan masa pemuda pejuang, yang begitu peka dengan apa yang sedang terjadi di bangsa ini.
Mungkin, yang menjadi alasan karena pemuda saat itu tidak mengenal apa itu Smartphone, sehingga kepekaannya terhadap lingkungan tak terhalang cahaya dari layar-layar lebarnya. Mungkin, kalau pemuda saat itu berjalan dengan perlahan karna melihat situasi yang ada di sekitar jalanan yang mereka lewati, tapi pemuda saat ini berjalan perlahan karna mereka takut menabrak benda dihadapannya. Kau tahu kenapa? Ya, karna pemuda saat ini terlalu sibuk dengan “gerakan menunduknya” seolah mereka menjadi seorang budak bagi ponsel yang dimilikinya. Tak salah, ketika perusahaan menamainya ‘ponsel pintar’, karna bahkan manusia pun bersedia tunduk dengannya berjam-jam, hingga tak tahu apa yang sedang terjadi di sekitarnya.

(Immawati Dwi Putri Suryandini)



0 komentar:

Posting Komentar

Terima kasih sudah berkunjung, silakan tinggalkan komentar anda. Bebas, tapi dilarang yang mengandung SARA.
Fastabiqul Khoirot