“PanggungDemokrasi yang Kosong”
Oleh: Muammar Rafsanjani*
Dahulu, jalanan merupakan sebuah panggung demokrasi.
Terutama bagi mereka para mahasiswa yang menyuarakan aspirasi,yang membela hak-hak
kaum mustadh’afin. Disanalah tempat terukirnya sejarah perubahan besar bangsa Indonesia. Ingatan pun
masih menolak lupa atas tragedi-tragedi yang terjadi di panggung demokrasi ini.
Bayonet tertancap di dada, peluru yang datang entah dari mana, pejuang yang
hilang entah kemana, darah menetes disana. Namun, kini jalanan hanya menjadi
sebuah saksi bisu sebagai sebuah panggung demokrasi ini. Mahasiswa yang dengan
bangganya mendeklarasikan
diri sebagai agen perubahan atau yang sering kita dengar ‘agent of change’ kini hanya menjadi sebuah mitos. Sikap apatis
terhadap problematika yang ada di negeri ini telah tertanam dikalangan
mahasiswa. Bahkan tidak hanya sikap apatis, akan tetapi bersikap apriori
terhadap kegiatan demonstrasi. Padahal problematika yang kita hadapi saat ini
semakin hari semakin kompleks.
Bagaimana
mungkin seorang pidana korupsi misalnya, memaknai hukuman hanya sebagaisebuah wisata. Menikmati
waktu bersantai dalam penjara dengan fasilitas lengkap. Terpidana sebagai
wisatawan, hakim dan jaksa sebagai agen wisata, danoknum lapas sebagai tour guide. Sedangkan seorang nenek yang hanya mencuri singkong
karena kelaparan diberikan hukuman yang jauh lebih berat daripada seorang
pidana korupsi yang telah mengambil hak rakyat.
Sekarang
marilah kita berikan penyadaran terhadap diri kita terlebih dahulu, dan kemudian
memperbaiki otak generasi yang akan datang ketika kita tidak mampu memperbaiki
otak-otak generasi yang mengacau saat ini. Jadikan al-Qur’an sebagai landasanmu
dan idealisme sebagai senjatamu ketika menyuarakan sebuah kebenaran. Karena
mahasiswa sejati itu adalah mereka yang tidak lari ketika pistol dan peluru,
ketika busur dan panah menghadang didepan mereka dalam memperjuangkan sebuah
kebenaran. Mereka punya aparat,
kita punya rakyat. Mereka
punya senjata,
kita punya semangat baja. Mereka
punya penjara, tapi
kita punya jiwa!
Billahifisabililhaq,
fastabiqulkhairat.
*Kader IMM FAI UMY
2014
0 komentar:
Posting Komentar
Terima kasih sudah berkunjung, silakan tinggalkan komentar anda. Bebas, tapi dilarang yang mengandung SARA.
Fastabiqul Khoirot