Tulisan oleh: IMMawan Riza Awal Novanto
Semua orang pasti tahu ada apa ditanggal 10
november, yaaa benar sekali. Tanggal tersebut biasa kita peringati sebagai hari
pahlawan. pada saat itu para pejuang
kita bertempur mati-matian untuk melawan tentara Inggris di Surabaya. Kita
sebagai warga Negara pasti akan selalu menjaga dan mengenang perjuangan para
pahlawan terdahulu. Namun menjaga dan mengenang saja tidak cukup bagi kita yang
hidup tinggal enaknya saja menikmati kemerdekaan ini.
Banyak masyarakat kita
yang memperingati hari pahlawan dengan mengadakan upacara bendera merah putih 1 [satu]
tiang penuh di makam pahlawan di setiap daerahnya, serta merayakan berbagai
momen. Banyak juga yang hanya mengucapkan selamat hari pahlawan. Lalu apakah
semua itu sebanding dengan orang-orang terdahulu kita yang berjuang melawan
para tentara inggris dengan bambu runcing.? Tidaakk..!!!,
semua itu tidak akan pernah cukup dan sebanding dengan apa yang mereka lakukan terdahulu tidak hanya duduk dan mengucapkan “selamat hari pahlawan”. Hakekat dari hari pahlawan yaitu “perjuangan”, perjuangan inilah yang seharusnya menjadi kata kunci bagi masyarakat Indonesia untuk mengenang jasa para pahlawan kita. Dari sini kita bisa menganalogikan peristiwa tersebut dalam kehidupan kita sehari-hari yaitu berjuang demi kebaikan pribadi maupun kemaslahatan umat. Tugas seorang pelajar berjuang untuk menuntut ilmu mengangkat pena dan menggoreskannya, mahasiswa pun juga demikian. Karena tanpa ilmu, Negara tidak akan maju. Tanpa ilmu kita akan dibodohi. Tanpa ilmu kita tidak bisa menggemparkan dunia. Ilmu tidak datang dengan sendirinya, ilmu itu dicari, baik melalui pendidikan, buku, guru, dosen, dll. Dalam Q.S. Al-Mujaadilah ayat 11 yang berbunyi:
semua itu tidak akan pernah cukup dan sebanding dengan apa yang mereka lakukan terdahulu tidak hanya duduk dan mengucapkan “selamat hari pahlawan”. Hakekat dari hari pahlawan yaitu “perjuangan”, perjuangan inilah yang seharusnya menjadi kata kunci bagi masyarakat Indonesia untuk mengenang jasa para pahlawan kita. Dari sini kita bisa menganalogikan peristiwa tersebut dalam kehidupan kita sehari-hari yaitu berjuang demi kebaikan pribadi maupun kemaslahatan umat. Tugas seorang pelajar berjuang untuk menuntut ilmu mengangkat pena dan menggoreskannya, mahasiswa pun juga demikian. Karena tanpa ilmu, Negara tidak akan maju. Tanpa ilmu kita akan dibodohi. Tanpa ilmu kita tidak bisa menggemparkan dunia. Ilmu tidak datang dengan sendirinya, ilmu itu dicari, baik melalui pendidikan, buku, guru, dosen, dll. Dalam Q.S. Al-Mujaadilah ayat 11 yang berbunyi:
......وَإِذَا
قِيلَ انشُزُوا فَانشُزُوا يَرْفَعِ اللَّهُ الَّذِينَ آمَنُوا مِنكُمْ
وَالَّذِينَ أُوتُوا الْعِلْمَ دَرَجَاتٍز......(اا)
Dari sini kita dapat melihat bahwa menuntut
ilmu itu bukan untuk main-main. Sama halnya seorang pejabat, pejabat tidak
hanya memenuhi kesejahteraan keluarganya saja namun juga harus mensejahterakan
rakyat. Mirisnya sampai saat ini masih banyak masyarakat yang belum sejahtera. Malah justru banyak pejabat yang menyalahgunakan jabatannya untuk berbuat
seenaknya sendiri, korupsi dimana-mana, mengumbar janji palsu, dan lain
sebagainya. Kita seharusnya bersyukur dan berterimakasih atas perjuangan para
pahlawan terdahulu bukan malah memanfaatkan kemerdekaan ini dengan foya-foya.
Tahun demi tahun rasa nasionalisme kita semakin berkurang. Dulu di daerah saya
setiap hari pahlawan pasti mengadakan upacara bendera di malam pergantian hari
tepatnya pukul 24.00 WIB di lapangan taman makam pahlawan, tetapi akhir-akhir
ini perayaan upacara tidak ada sama sekali.
Hal yang perlu diingat adalah kita sebagai warga
Negara yang cinta bangsa dan Negara sudah saatnya kita mengarahkan seluruh
aktifitas kita untuk lebih menghasilkan suatu nilai yang bermanfaat baik bagi
diri sendiri maupun orang lain. Jadi, hari pahlawan bukanlah hari untuk sekadar
“mengenang” perjuangan para pahlawan. Lebih dari itu, sebagai warga Indonesia
kita harus “melanjutkan, mengembangkan, memerdekakan apa yang belum merdeka dan
berkarya” demi terciptanya masyarakat yang terus berkembang dan maju.
INDONESIA BISA…!!!!
0 komentar:
Posting Komentar
Terima kasih sudah berkunjung, silakan tinggalkan komentar anda. Bebas, tapi dilarang yang mengandung SARA.
Fastabiqul Khoirot