Setiap kegiatan yang dilakukan seseorang, kelompok, organisasi atau apapun namanya pasti memiliki tujuan. Perbedaannya terletak pada jelas atau tidaknya tujuan itu. Bila tujuan itu jelas, maka sesuatu yang diharapkan akan mudah untuk dicapai, sebaliknya bila tujuannya sudah tidak jelas, maka hasilnya pun akan jauh dari harapan.
Beginilah kira-kira apa yang diperankan dalam permainan catur. Sebuah permainan
yang sudah membumi di kalangan kita, bahkan juga mungkin kita salah satu
pemainnya atau penggemarnya saja. Namun, apakah ada kemiripan antara permainan
politik dengan filosofi catur?
Catur adalah salah satu dari
permainan yang cukup rumit. Kerumitan ini meliputi beberapa hal yaitu, pertama
si pemain harus mengerti aturan main catur baik gerak langkah masing-masing
buah catur maupun istilah-istilah yang digunakan dalam permainan catur,
misalkan kuda gerakannya berbentuk huruf L, luncur memiliki gerakan diagonal,
benteng gerakannya lurus, pion gerakannya selalu ke depan dan tidak boleh
mundur bila sudah maju, dan seterusnya. Kedua, yaitu aturan permainan, misalnya
bagaimana cara “makan”, teknik skak baik untuk mengecoh lawan maupun skak mati.
Tentu, setiap permainan memilik
filosofi tersendiri baik untuk kehidupan sosial, ekonomi, budaya maupun
politik. Permainan catur disamping bermanfaat untuk mengasah otak -baik otak
kiri maupun otak kanan-memiliki filosofi politik. Dalam permainan catur sudah
diatur tentang pergerakan buah catur dari bidak-bidaknya. Dalam perpolitikan,
setiap orang mempunyai peran dan cara berpolitik masing-masing yang terikat
dalam aturan-aturan, baik aturan internal partai -AD/ART- maupun eksternal
partai -UUD-. Oleh sebab itu, seharusnya setiap politisi atau orang yang terjun
dalam politik praktis mematuhi aturan-aturan sekaligus memahami dan
mempraktekkan aturan tersebut baik di partai maupun ketika menduduki sebuah
jabatan untuk mengabdi kepada negara.
Dalam permainan catur pula sudah di
atur cara bermain bertahan dan menyerang. Begitu pula dalam politik, para
politisi tidak boleh seenaknya (jawa: sak karepmu dewe) menuduh, mencaci dan
berspekulasi terhadap partai tertentu, dengan maksud menyerang sehingga
menutupi aib partai sendiri yang berujung pada kerugian dan menguntungkan
pihak-pihak tertentu yang tidak bertanggungjawab. Oleh karena itu, meskipun
partai berambisi untuk meraih kekuasaan namun tidak menghalalkan segala cara.
Tentu, etika politik, kesantunan dalam berbicara, dan mengedepankan praduga tak
bersalah menjadi keharusan setiap para politisi. Sehingga tidak melihat menang
ataupun kalah, namun mampu memelihara iklim demokrasi yang sehat.
Dalam perpolitikan juga sering
mengalami hal-hal terjepit baik elektabilitas partai turun maupun kader partai terlibat
dalam kasus-kasus tercela, maka disinilah letak kejelian dan kecerdasan seorang
politisi -pengurus partai- untuk menentukan sikap dalam masa-masa sulit tanpa
meninggalkan kewajibannya sebagai penyelenggara negara. Dengan demikian, akan
melahirkan sebuah keputusan yang bijak dan diterima oleh semua kalangan.
Menentukan solusi jitu untuk keluar dari masa sulit dalam perpolitikan ibarat
permainan catur dalam posisi skak.
Jika raja berada pada posisi skak
mati dan raja tersebut mati langkah, maka biasanya dimulailah permainan baru
dari awal. Dengan semangat baru bagi yang menang dan bagi yang kalah adalah
awal untuk menyusun strategi baru guna mengalahkan si lawan. Begitupun dalam
perpolitikan, kadang kita dihadapkan pada masalah-masalah pelik, sehingga
membuat partai mati langkah dan harus
menerima kenyataan gagal atau kalah dalam pertarungan pemilu. Namun sepahit
apapun masalah itu partai harus menyusun strategi baru untuk pemilu mendatang
dan juga mendukung program-program
partai pemenang pemilu.
Di samping itu pula, catur adalah
sebuah permainan yang membutuhkan energi yang besar untuk memainkankannya.
Banyak ide, gagasan, pemikiran dan strategi yang akan dimainkan dalam permainan
tersebut. Tentu, hanya pemain yang handal, mampu membuat strategi jitu,
memiliki pemikiran yang cemerlang dan kecerdasan akan mampu memenangi permainan
catur. Begitupula dengan politik, semua partai politik memiliki target untuk
merebut kemenangan pada setiap kali pemilu, baik ketika pemilihan legislatif
maupun eksekutif. Karena memang “sunnah” politik mencari kekuasaan dengan
berbagai macam ragam. Bahkan sebagian dari mereka menempuh berbagai cara untuk
mendapatkan kekuasaan. Maka tidak mustahil bila pada prakteknya terjadi konflik
kepentingan antara partai X dan partai Y. Sehingga akibatnya akan merusak
sistem dan tatanan visi dan misi yang telah di bangun sebelumnya.
Bila awalnya berdalih ingin
mengentaskan kemiskinan, memberantas korupsi, menjunjung tinggi kepentingan
rakyat dan meningkatkan pertumbuhan ekonomi. Maka berbanding terbalik dengan
apa yang dicita-citakan itu. Kasus demi kasus yang menjerat partai menjadi
bukti permukaan sebelum melihat lebih detail apa yang terjadi dengan
partai-partai tersebut. Sebagian politisi lebih mementingkan partai
dibandingakan dengan kepentingan rakyat. Dari sebagian para politisi seratus
persen memikirkan elektabilitas partai, namun nol persen memikirkan rakyat.
Mereka lebih sibuk dengan mengurus partai daripada mengurus negara. Mereka rela
mundur dari Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) -meninggalkan rakyat daerah
pemilihannya- yang hanya tinggal satu tahun lagi demi mengurus partai untuk
memenangkan pemilu nanti -2014-.
Oleh karena itu, sudah semestinya
politisi mampu menerapkan filosofi catur dalam kepartainnya. Selalu mengedepankan
praduga tak bersalah sesama politisi dan mengikuti aturan main baik yang telah
disepakati dalam internal maupun eksternal partai. Semua partai boleh berambisi
untuk menang dalam meraih kekuasaan, namun etika politik perlu diperhatikan
untuk menjaga iklim demokrasi dinamis. Sehingga tidak menghalalkan segala cara
untuk meraih kekuasaan semu. Bila hal ini dimiliki oleh semua partai di
Indonesia, yakinlah bahwa “label” politik jorok dan kotor akan hilang seketika
dengan lahirnya para politisi sejati.
Oleh: Immawan Adnan, (KPI 2010)
0 komentar:
Posting Komentar
Terima kasih sudah berkunjung, silakan tinggalkan komentar anda. Bebas, tapi dilarang yang mengandung SARA.
Fastabiqul Khoirot