Selasa, 28 Mei 2013

GALAU AWAL KEKACAUAN


Sebelum lebih jauh berbicara tentang “GALAU”, apa yang ada dibenak anda ketika terlintas kata ini?  Sedikit banyak akan berkaitan dengan teman, ortu dan pacar yang intinya berada deket dengan orang yang terkait. Karena hidup adalah resiko, maka dampaknya adalah manusia mau gak mau harus berhadapan dengan masalah.


Orang-orang deket ini adalah orang yang bergaul dengan kita, orang yang sering diajak berdiskusi, sharing dan dimintai pendapat, bahkan terkadang sebagai tempat curhat ketika mengalami suatu kejadian atau permasalahan. Di samping itu, teman dan pacar khususnya bisa berbalik menjadi kontra dengan kita, maksudnya adalah bisa menjadi berbalik arah menjadi lawan.
-
Karena mereka tidak selalu seperti apa yang kita inginkan, itu sebabnya kadang mereka berselisih dengan kita. Tapi apa dengan itu kita galau? Dengan kegalauan ini kita akan susah untuk berfikir normatif, fikiran kita akan mandek (macet) untuk memikirkan suatu solusi, karena mindset kita sudah terkonsep bahwa diri ini sedang down dan akan susah untuk rise and shine kembali, jadi akan susah untuk berfikir jernih.
-
Galau biasanya disebabkan oleh sebuah keadaan yang membuat kita terisolasi, keadaan yang membuat kita tersakiti dan keadaan yang menghalangi pencapaian tujuan. Ketika kita mengajukan sebuah pendapat dalam sebuah forum, namun belum bisa diterima oleh forum pendapat kita kemudian digilas pendapatnya oleh pendapat-pendapat yang lain sehingga terasa terkucilkan, akhirnya kita akan minder dan down. Begitu juga jika kita mengalami pertengkaran dengan pasangan kita, Pacar mempunyai dampak yang besar dalam kehidupan sebuah pasangan, karena keduanya mulai saling melengkapi mengerti satu sama lain, namun ketika seorang pacar sedang berada dalam keadaan labil (berantem) percaya atau tidak mereka akan murung, cemberut dan kelihatan tidak bergairah menjalani kehidupan. Ini diartikan bahwa kondisi ini adalah galau, dimana perasaan akan tidak karuan, emosi bawaannya dan tidak nyambung kalau diajak ngomong. Maka akibatnya, segala sesuatu yang kita lakukan berantakan karena imbas dari kegalauan. Juga ketika mengerjakan sesuatu, namun di tengah perjalanan terhalang sebuah masalah sehingga belum bisa meneruskan pekerjaan tadi, galau dan seakan ingin menyerah ketika itu.
-
Akibat-akibat di atas adalah dalam jangka pendek, dalam jangka panjangnya kita akan mengalami banyak kekacauan. Ketika permasalahan dihadapi dengan kegalauan maka tidak akan terselesaikan, pada waktu itu juga ada permasalahan yang baru harus dihadapi dan diselesaikan saat itu, belum jika permasalahan datang dari permasalahan yang belum diselesaikan. Terus dan terus seperti ini, maka akan semakin galau bukan karena permaslahan awal barusan tapi karena permaslahan yang timbul dari permasalahan itu sendiri, pekerjaan kacau, hubungan dengan pasangan juga semakin ruwet, fikiran ribet, dan psikologinya akan semakin lemah.
Berkelanjutan menjadi permasalahan besar yang mengancam karir, hubungan dan kesehatannya. Stress dengan pelbagai masalah yang belum terselesaikan, merana dengan hubungan yang terancam putus dan beban bagi fikiran yang mengakibatkan timbulnya penyakit-penyakit komplikasi.
-
Akhirnya kita akan semakin dekat dengan rumah sakit, hidup kita hanya digunakan untuk galau meratapi apa yang telah kita berbuat. Dan penyesalan tidak akan datang di awala, tapi penyesalan pasti datang di akhir.
-
Untuk mengantisipasi akibat-akibat yang tidak diinginkan ini, kita harus mempunyai prinsip dalam hidup, agar kita bisa berpegangan pada prinsip tersebut. Tidak mudah bagi kita untuk berubah halauan ketika selalu berpegangan erat pada prinsip, namun tidak mudah juga untuk menumbuhkan prinsip dalam diri kita, begitu juga berpegang pada prinsip perlu sebuah komitmen agar bisa selalu konsisten dengan prinsip.
-
Kemudian setelah menumbuhkan dan berpegang erat pada prinsip, kita harus bisa menyikapi permasalahan dengan kepala dingin agar mendapatkan solusi yang terbaik dan tidak menjadikan permasalahan baru bagi kita. Mengontrol emosi agar tidak terbawa nafsu ketika mengambil keputusan dan tindakan. Dan akhirnya kita bisa memposisikan diri, menjadi manusia yang profesional dan proposional. Masalah terselesaikan dengan rapi, kesuksesan menunggu di depan mata dan masa depan akan cerah.
      
  Wallahu a’lam bisshowab
Oleh : Immawan Ahmad Azizuddin (EPI 2010)

0 komentar:

Posting Komentar

Terima kasih sudah berkunjung, silakan tinggalkan komentar anda. Bebas, tapi dilarang yang mengandung SARA.
Fastabiqul Khoirot