Sebelum lebih jauh berbicara tentang “GALAU”,
apa yang ada dibenak anda ketika terlintas kata ini? Sedikit banyak akan berkaitan dengan teman,
ortu dan pacar yang intinya berada deket dengan orang yang terkait. Karena hidup
adalah resiko, maka dampaknya adalah manusia mau gak mau harus berhadapan
dengan masalah.
Orang-orang deket ini adalah orang yang
bergaul dengan kita, orang yang sering diajak berdiskusi, sharing dan dimintai
pendapat, bahkan terkadang sebagai tempat curhat ketika mengalami suatu
kejadian atau permasalahan. Di samping itu, teman dan pacar khususnya bisa
berbalik menjadi kontra dengan kita, maksudnya adalah bisa menjadi berbalik
arah menjadi lawan.
-
-
Karena mereka tidak selalu seperti apa yang
kita inginkan, itu sebabnya kadang mereka berselisih dengan kita. Tapi apa
dengan itu kita galau? Dengan kegalauan ini kita akan susah untuk berfikir
normatif, fikiran kita akan mandek (macet) untuk memikirkan suatu
solusi, karena mindset kita sudah terkonsep bahwa diri ini sedang down dan akan
susah untuk rise and shine kembali, jadi akan susah untuk berfikir
jernih.
-
-
Galau biasanya disebabkan oleh sebuah keadaan
yang membuat kita terisolasi, keadaan yang membuat kita tersakiti dan keadaan
yang menghalangi pencapaian tujuan. Ketika kita mengajukan sebuah pendapat
dalam sebuah forum, namun belum bisa diterima oleh forum pendapat kita kemudian
digilas pendapatnya oleh pendapat-pendapat yang lain sehingga terasa
terkucilkan, akhirnya kita akan minder dan down. Begitu juga jika kita
mengalami pertengkaran dengan pasangan kita, Pacar mempunyai dampak yang besar
dalam kehidupan sebuah pasangan, karena keduanya mulai saling melengkapi
mengerti satu sama lain, namun ketika seorang pacar sedang berada dalam keadaan
labil (berantem) percaya atau tidak mereka akan murung, cemberut dan kelihatan
tidak bergairah menjalani kehidupan. Ini diartikan bahwa kondisi ini adalah
galau, dimana perasaan akan tidak karuan, emosi bawaannya dan tidak nyambung
kalau diajak ngomong. Maka akibatnya, segala sesuatu yang kita lakukan
berantakan karena imbas dari kegalauan. Juga ketika mengerjakan sesuatu, namun
di tengah perjalanan terhalang sebuah masalah sehingga belum bisa meneruskan
pekerjaan tadi, galau dan seakan ingin menyerah ketika itu.
-
-
Akibat-akibat di atas adalah dalam jangka
pendek, dalam jangka panjangnya kita akan mengalami banyak kekacauan. Ketika
permasalahan dihadapi dengan kegalauan maka tidak akan terselesaikan, pada
waktu itu juga ada permasalahan yang baru harus dihadapi dan diselesaikan saat
itu, belum jika permasalahan datang dari permasalahan yang belum diselesaikan.
Terus dan terus seperti ini, maka akan semakin galau bukan karena permaslahan
awal barusan tapi karena permaslahan yang timbul dari permasalahan itu sendiri,
pekerjaan kacau, hubungan dengan pasangan juga semakin ruwet, fikiran ribet,
dan psikologinya akan semakin lemah.
Berkelanjutan menjadi permasalahan besar yang
mengancam karir, hubungan dan kesehatannya. Stress dengan pelbagai masalah yang
belum terselesaikan, merana dengan hubungan yang terancam putus dan beban bagi
fikiran yang mengakibatkan timbulnya penyakit-penyakit komplikasi.
-
-
Akhirnya kita akan semakin dekat dengan rumah
sakit, hidup kita hanya digunakan untuk galau meratapi apa yang telah kita
berbuat. Dan penyesalan tidak akan datang di awala, tapi penyesalan pasti
datang di akhir.
-
-
Untuk mengantisipasi akibat-akibat yang tidak
diinginkan ini, kita harus mempunyai prinsip dalam hidup, agar kita bisa
berpegangan pada prinsip tersebut. Tidak mudah bagi kita untuk berubah halauan
ketika selalu berpegangan erat pada prinsip, namun tidak mudah juga untuk
menumbuhkan prinsip dalam diri kita, begitu juga berpegang pada prinsip perlu
sebuah komitmen agar bisa selalu konsisten dengan prinsip.
-
-
Kemudian setelah menumbuhkan dan berpegang
erat pada prinsip, kita harus bisa menyikapi permasalahan dengan kepala dingin
agar mendapatkan solusi yang terbaik dan tidak menjadikan permasalahan baru
bagi kita. Mengontrol emosi agar tidak terbawa nafsu ketika mengambil keputusan
dan tindakan. Dan akhirnya kita bisa memposisikan diri, menjadi manusia yang
profesional dan proposional. Masalah terselesaikan dengan rapi, kesuksesan
menunggu di depan mata dan masa depan akan cerah.
Wallahu a’lam bisshowab
Oleh : Immawan Ahmad
Azizuddin (EPI 2010)
0 komentar:
Posting Komentar
Terima kasih sudah berkunjung, silakan tinggalkan komentar anda. Bebas, tapi dilarang yang mengandung SARA.
Fastabiqul Khoirot