Mahasiswa
Tanpa Ide[1]
IMMawan Ari
Susanto
Mahasiswa merupakan generasi bangsa yang akan
meneruskan cita-cita bangsa Indonesia ini. Cita-cita bangsa akan terwujud jika mahasiswa
ikut berperan aktif, terutama dalam sumbangsih pemikiran dalam menentukan masa
depan bangsa dan negara. Mahasiswa dikatakan sebagai agent of change, yaitu
sebagai mahasiswa yang mampu membawa perubahan kearah yang lebih baik.
Sebagai agen perubahan seorang mahasiswa harus
memiliki kemampuan berfikir yang cerdas sehingga mampu dalam menetaskan sebuah
ide/gagasan yang cemerlang. Ide itu kemudian
yang harus diaplikasikan dalam bentuk konkrit. Proses berfikir memang
susah dan melelahkan, apalagi harus menghasilkan ide yang sangat bagus. Agar
menjadi mahasiswa yang excellent, maka latihlah akal ini untuk terus berfikir
dan berfikir. Namun apa yang akan ditimbulkan, ketika mahasiswa malas dalam
berfikir. Mereka yang malas berfikir hanya akan menjadi individu tidak
produktifdan akan menjadi parasit saja bagi lingkungannya. mahasiswa yang malas
berfikir ini kita sebut sebagai mahasiswa tanpa ide. Adapun karakteristik mahasiswa
tanpa ideitu sebagai berikut:
Pertama, Apatis
(cuek, acuh tak acuh), yaitu mahasiswa yang tak peduli sama sekali dengan
keadaan yang ada di sekitarnya. Sifat mahasiswa yang cuek, acuh tak acuh ini
berimbas juga dalam lingkungan masyarakat tempat tinggalnya. Contoh, ketika ada
agenda gotong royong di sekitar tempat tinggalnya mahasiswa ini akan diam saja
dirumah, tidak ikut membantu.Sikap seperti Ini merupakan tingkatan mahasiswa
yang paling buruk. Mereka menghilangkan fitrahnya yaitu sesame umat manusia
saling membutuhkan dan tolong menolong. Sifat dan sikap yang muncul dari
karakteristik ini adalah egoisme, apatisme, narsistikme, glamorisme.
Kedua, Individualis/
egoisme (mementingkan dirinya sendiri), yaitu mahasiswa yang selalu
mempriotitaskan segala sesuatu hanya untuk dirinya sendiri. Segala sesuatu
tindakan yang dilakukannya harus menghasilkan keuntungan pada dirinya sendiri,
memprioritaskan manfaat juga untuk dirinya sendiri tak meperhatikan orang lain.
karakter egois ini merupakan turunan dari karakteristik apatis. Sifat yang
timbul dari karakteristik ini adalah iri hati, sombong, kikir.
Ketiga, Pragmatisme
(instan/praktis), yaitu jenis mahasiswa yang pinginnya cepat mendapatkan hasil
besar tapi tidak dibarengi dengan kemampuan (kualitas) diri. Ini sifat yang
harus ditolak oleh mahasiswa, karena akan berdampak tidak bagus di masa
depannya. Mereka akan merasakan kenikmatan dari sifat ini hanya sementara
waktu. Sifat yang muncul dari karakteristik ini adalah bermalas-malasan, mudah
putus asa, sering kehilangan kendali diri.
Karakteristik mahasiswa tanpa ide di atas akan
berdampak dalam kehidupannya. Dampaknya yaitu mereka akan tertinggal, tidak
mampu hidup dalam kelompok, arah tujuan suram tak jelas apa yang hendak di
capainyadan mereka juga akan diasingkan dalm kehidupan bermasyarakat. tentu hal
ini akan menghambat dalam pengembangan kempampuan dirinya. Mahasiswa seperti
ini tidak produktif, hal ini jangan sampai terjadi pada generasi kita. Generasi
anak-anak Indonesia itu harus unggul dan produktif. Ketika Sumber Daya Insani
anak-anak bangsa Indonesia produktifmaka akan mudah dalam mewujudkan wajah negara
indonesia yang maju.
Ketika mahasiswa mampu menetaskan ide-ideyang brilian,
cemerlang, dan bagus makaupaya untuk membentuk Negara Kesatuan Republik Indonesia
yang maju dan mermartabat tidak mustahil segera akan terwujudkan. Sebuah bangsa
akan bermartabat, ketika generasi bangsa memiliki kemampuan dalam menetaskan para
pemikir-pemikir muda yang produktif, progresif, loyalitas, miltan. Ditengah
badai besar menghampiri dan menimpa bangsa indonesia ini seperti korupsi,
konflik, kekerasan, kita harus tetap ikhtiar bahwa generasi muda (mahasiswa)
yang masa datang mampu memperbaiki kondisi ini agar menjadi lebih baik.Maka
saat ini kita harus mempersiapkan diri menjadi mahasiswa yang berkualitas dan
produktif, memilikibasis orientasi kedepan sehingga mampu dalam membangun peradaban
umat manusia Indonesia yang cerdas.
Sedikit renungan dan refleksi saya menjadi seorang
mahasiswa yang sadar akan tugas berat kaum intelektual‘’Berfikirlah hai kaum intelektual, jangan engkau hianati anugrah yang
besar ini (akal) yang telah Tuhan anugrahkan
kepada mu. Jadilah mahasiswa yang berkepribadian mulia, memiliki transenden keislaman,
jadikan identitasmuitu dalam mentransformasikan nilai-nilai agama dalam
kehidupan sosial. Ingatlah kaum cendikiawan! tugas kita adalah berfikir, ketika
kita berhenti dalam berfikir maka kemurkaan Tuhan akan datang kepada mu.’’
Mahasiswa harus berfikir, agar menjadi generasi yang unggul dan islami.
Salam perjuangan mahasiswa, salam perubahan …
0 komentar:
Posting Komentar
Terima kasih sudah berkunjung, silakan tinggalkan komentar anda. Bebas, tapi dilarang yang mengandung SARA.
Fastabiqul Khoirot