Senin, 13 Januari 2014

Mahasiswa tanpa Ide

Mahasiswa Tanpa Ide[1]
IMMawan Ari Susanto
 Mahasiswa  merupakan generasi bangsa yang akan meneruskan cita-cita bangsa Indonesia ini. Cita-cita bangsa akan terwujud jika mahasiswa ikut berperan aktif, terutama dalam sumbangsih pemikiran dalam menentukan masa depan bangsa dan negara. Mahasiswa dikatakan sebagai agent of change, yaitu sebagai mahasiswa yang mampu membawa perubahan kearah yang lebih baik.
Sebagai agen perubahan seorang mahasiswa harus memiliki kemampuan berfikir yang cerdas sehingga mampu dalam menetaskan sebuah ide/gagasan yang cemerlang. Ide itu kemudian  yang harus diaplikasikan dalam bentuk konkrit. Proses berfikir memang susah dan melelahkan, apalagi harus menghasilkan ide yang sangat bagus. Agar menjadi mahasiswa yang excellent, maka latihlah akal ini untuk terus berfikir dan berfikir. Namun apa yang akan ditimbulkan, ketika mahasiswa malas dalam berfikir. Mereka yang malas berfikir hanya akan menjadi individu tidak produktifdan akan menjadi parasit saja bagi lingkungannya. mahasiswa yang malas berfikir ini kita sebut sebagai mahasiswa tanpa ide. Adapun karakteristik mahasiswa tanpa ideitu sebagai berikut:
Pertama, Apatis (cuek, acuh tak acuh), yaitu mahasiswa yang tak peduli sama sekali dengan keadaan yang ada di sekitarnya. Sifat mahasiswa yang cuek, acuh tak acuh ini berimbas juga dalam lingkungan masyarakat tempat tinggalnya. Contoh, ketika ada agenda gotong royong di sekitar tempat tinggalnya mahasiswa ini akan diam saja dirumah, tidak ikut membantu.Sikap seperti Ini merupakan tingkatan mahasiswa yang paling buruk. Mereka menghilangkan fitrahnya yaitu sesame umat manusia saling membutuhkan dan tolong menolong. Sifat dan sikap yang muncul dari karakteristik ini adalah egoisme, apatisme, narsistikme, glamorisme.
Kedua, Individualis/ egoisme (mementingkan dirinya sendiri), yaitu mahasiswa yang selalu mempriotitaskan segala sesuatu hanya untuk dirinya sendiri. Segala sesuatu tindakan yang dilakukannya harus menghasilkan keuntungan pada dirinya sendiri, memprioritaskan manfaat juga untuk dirinya sendiri tak meperhatikan orang lain. karakter egois ini merupakan turunan dari karakteristik apatis. Sifat yang timbul dari karakteristik ini adalah iri hati, sombong, kikir.
Ketiga, Pragmatisme (instan/praktis), yaitu jenis mahasiswa yang pinginnya cepat mendapatkan hasil besar tapi tidak dibarengi dengan kemampuan (kualitas) diri. Ini sifat yang harus ditolak oleh mahasiswa, karena akan berdampak tidak bagus di masa depannya. Mereka akan merasakan kenikmatan dari sifat ini hanya sementara waktu. Sifat yang muncul dari karakteristik ini adalah bermalas-malasan, mudah putus asa, sering kehilangan kendali diri.
Karakteristik mahasiswa tanpa ide di atas akan berdampak dalam kehidupannya. Dampaknya yaitu mereka akan tertinggal, tidak mampu hidup dalam kelompok, arah tujuan suram tak jelas apa yang hendak di capainyadan mereka juga akan diasingkan dalm kehidupan bermasyarakat. tentu hal ini akan menghambat dalam pengembangan kempampuan dirinya. Mahasiswa seperti ini tidak produktif, hal ini jangan sampai terjadi pada generasi kita. Generasi anak-anak Indonesia itu harus unggul dan produktif. Ketika Sumber Daya Insani anak-anak bangsa Indonesia produktifmaka akan mudah dalam mewujudkan wajah negara indonesia yang maju.
Ketika mahasiswa mampu menetaskan ide-ideyang brilian, cemerlang, dan bagus makaupaya untuk membentuk Negara Kesatuan Republik Indonesia yang maju dan mermartabat tidak mustahil segera akan terwujudkan. Sebuah bangsa akan bermartabat, ketika generasi bangsa memiliki kemampuan dalam menetaskan para pemikir-pemikir muda yang produktif, progresif, loyalitas, miltan. Ditengah badai besar menghampiri dan menimpa bangsa indonesia ini seperti korupsi, konflik, kekerasan, kita harus tetap ikhtiar bahwa generasi muda (mahasiswa) yang masa datang mampu memperbaiki kondisi ini agar menjadi lebih baik.Maka saat ini kita harus mempersiapkan diri menjadi mahasiswa yang berkualitas dan produktif, memilikibasis orientasi kedepan sehingga mampu dalam membangun peradaban umat manusia Indonesia yang cerdas. 
Sedikit renungan dan refleksi saya menjadi seorang mahasiswa yang sadar akan tugas berat kaum intelektual‘’Berfikirlah hai kaum intelektual, jangan engkau hianati anugrah yang besar ini (akal) yang telah  Tuhan anugrahkan kepada mu. Jadilah mahasiswa yang berkepribadian mulia, memiliki transenden keislaman, jadikan identitasmuitu dalam mentransformasikan nilai-nilai agama dalam kehidupan sosial. Ingatlah kaum cendikiawan! tugas kita adalah berfikir, ketika kita berhenti dalam berfikir maka kemurkaan Tuhan akan datang kepada mu.’’ Mahasiswa harus berfikir, agar menjadi generasi yang unggul dan islami.
Salam perjuangan mahasiswa, salam perubahan …




[1]Tulisan untuk artikel di TPK IMM A.R Fakhruddin

0 komentar:

Posting Komentar

Terima kasih sudah berkunjung, silakan tinggalkan komentar anda. Bebas, tapi dilarang yang mengandung SARA.
Fastabiqul Khoirot