Minggu, 11 Agustus 2013

CATATAN SEJARAHKU UNTUK IMM




http://keuanganlsm.com/wp-content/uploads/2011/01/Sejarah-Sistem-Pencatatan-Double-Entry.jpg
sumber gambar

Tak pernah terfikir aku akan menjadi bagian dari IMM,sesuatu yang tak terfikirkan olehku, IMM bagiku ialah mimpi kosong yang tak pernah tahu kapan aku bisa menghampirinya. Maklumlah dulu selepas SMA aku tak bisa langsung melanjutkan di Perguruan Tinggi, aku harus menahan keinginanku untuk melanjutkan studi 4 tahun lamanya, aku sering merasa iri ketika melihat kawan-kawan mahasiswa berdemo menuntut keadilan untuk rakyat, aku bergumam sendiri. Kapan aku bisa seperti mereka, berteriak-teriak menuntut hak rakyat. 
-
Banyak alasan kenapa aku sangat ingin bergabung dengan IMM. Alasan yang membuatku tak bisa tidur dibuatnya, walaupun bisa dikatakan konyol, tapi itulah aku, aku melakukan hal yang tak terduga oleh keluargaku. Ketika aku memutuskan untuk pergi keluar negeri agar aku bisa melanjutkan sekolahku, aku beralasan aku ingin membiayai sekolahku sendiri.

Masa-masa sulit dalam hidupku dimulai, aku akhirnya benar-benar bekerja di luar negeri menjadi seorang “Buruh Migran Indonesia” ada satu julukan keren bagi kami yaitu BMI. Mungkin ini sama sekali tak ada hubungannya dengan IMM, tapi setidaknya aku ingin kalian tau bahwa di negeri seberang sana, banyak rakyat kita yang sedang melakukan sebuah perjuangan, perjuangan untuk anak-anaknya, untuk orang tuanya, untuk dirinya, untuk keluarganya, bahkan untuk negerinya.
-
Sadarkah kita sebagai generasi yang diharapkan mampu mengubah wajah negeri ini menjadi wajah yang lebih baik. Apa yang harus kita lakukan untuk negeri ini? Apa yang akan kita berikan untuk negeri ini?  Apa itu hanya kata-kata kosong yang tak punya makna? Apa itu mustahil untuk diwujudkan? Apa itu hanya sebuah kesia-siaan di siang bolong? Yah semuanya tergantung diri kita masing-masing. Apa kita sudah sadar posisi kita saat ini!
-
Kata Bapakku” Jalani Hidup ini dengan tetes keringat perjuangan bukan dengan air mata kesedihan”  kata-kata yang menginspirasi terutama bagi kami anak-anaknya.  Ya itulah ucapan yang biasa”almarhum ayah” nasihatkan kepada kami berulang-ulang. Ya awalnya kami memang belum mengerti apa maknanya, tapi setelah kepergian bapak, kami baru mengerti apa yang beliau maksudkan.ayahku selalu menginginkan anak-anaknya untuk meneruskan perjuangan beliau.
-
Ketika dulu aku sering mengeluh aku malas mengikuti kegiatan kegiatan perkaderan, ayahku selalu berucap yang membuatku tak bisa membantah perkataannya. "Yayu, kalau bukan anak-anak bapak yang nerusin perjuangan bapak, siapa lagi yang mau nerusin perjuangan bapak?"
-
Karena ku tak ingin berlama-lama menceritakan diriku, langsung saja akan aku ceritakan bagaimana awal mula aku bisa bergabung dengan IMM,
Setelah 4 tahun aku berhenti sekolah akhirnya Allah mengabulkan doaku akhirnya aku benar-benar bisa melanjutkan kuliah. Kita aku mulai kuliah aku mulai mencari-cari tahu tentang IMM, pokoknya dalam pikiranku, aku harus bergabung dengan IMM, ini caraku melanjutkan harapan ayah, ini adalah bentuk perjuangan yang akan aku lakukan.
 -
Mulailah aku mendaftarkan diri menjadi peserta perkaderan awal IMM, tak lupa aku mendapatkan beberapa pertanyaan yang wajib aku isi, awalnya aku bingung buat apa aku mengisi pertanyaan-pertanyaan ini. Aku tak mengerti apa tujuannya, tapi tetap saja aku jawab aku tak ingin banyak membantah, pikirku ikuti saja alurnya. Tak lama berselang adalah wawancara, sebelumnya aku sudah merasa deg-degan apa lagi yang akan mereka lakukan? Hatiku bertanya-tanya. Aku sudah dibuat emosi oleh mereka muka muka garang yang tak ada senyum, emosi aku dibuatnya, tapi lagi-lagi aku memilih diam, memilih menunggu apa yang akan mereka perbuat padaku.
-
Inilah saat-saat yang ditunggu-tunggu oleh calon-calon kader baru. Walau banyak kenyataannya banyak teman teman yang lain sama sekali belum tahu apa itu IMM, jangankan tahu, mendengar IMM saja mungkin baru pertama kalinya, kegiatan yang tak pernah terduga, sama sekali tak ada seulas senyum pun yang mereka lontarkan pada kami, yang ada hanya muka datar tanpa ekspresi. Itu masih mending yang ada dalam hari-hari itu hidupku hanya dipenuhi emosi yang ingin aku ledakkan secepatnya.
-
Emosiku seperti diadu-aduk. Tapi ketika materi banyak yang membuatku sadar bahwa banyak hal yang perlu diperbaiki, banyak hal yang harus aku perbuat. Tibalah di malam terakhir, malam yang tak terlupakan. Ketika prosesi malam terakhir emosiku diaduk-aduk dengan pertanyaan-yang menusuk ulu hati jika benar-benar bisa mengerti maknanya. Apa yang akan aku berikan untuk IMM? Apa aku siapa berjuang untuk IMM?  Aku menjawab dengan suara bergetar ”aku akan berjuang untuk IMM!!!” itu jawaban spontan sebenarnya, entah kekuatan dari mana aku bisa mengucapkan kata-kata itu. aku dibuat seperti orang bodoh yang harus mau menuruti apa mau mereka”ini konyol umpatku dalam hati”  berteriak –teriak sampai ingin menangis aku dibuatnya.
-
Entah berapa puluh kali aku berteriak. akhirnya selesai juga pertanyaan itu, akhirnya aku dilepaskan, yah kami memang seperti sedang di penjara. Akhirnya aku kembali berjalan dan sampai ditempat terakhir, aku melihat temanku duduk bersila diatas tanah, tanpa suara. Hanya keheningan yang tercipta. Aku pun duduk bergabung dengan mereka.  Tibalah saatnya aku merenungi jawabanka barusan, “aku akan berjuang untuk IMM" benarkah ucapanku,  entah mengapa justru bayangan ayahku yang hadir di depanku, aku tak lagi memperhatikan sekitarku, aku menangis sesenggukan seperti mendengar ayah bercakap padaku, aku merasa ini bukanlah permainan, ini serius apa yang akan aku lakukan setelah ini, apa yang akan aku perbuat.
-
Aku harus membuktikan ucapanku, aku harus melaksanakan janjiku pada ayah. Hatiku bergumam sendiri dengan air mata bercucuran tanpa suara, hanya hati yang berucap,”ayah aku tak akan mengecewakanmu, aku akan penuhi janjiku.” Bagiku saat itu ialah saat saat perenungan, apa yang telah terjadi selama ini,apa yang telah aku perbuat, semua kejadian yang telah terjadi saling berkelebat menuntut pertanggung jawaban.
-
Pertanggung jawaban seperti apa yang akan aku lakukan, apakah hanya sekedar omdo (omong doang) atau pembuktian nyata. IMM JAYA!!!
-
Oleh : Immawati Body Mutoharoh (PAI 2012)

0 komentar:

Posting Komentar

Terima kasih sudah berkunjung, silakan tinggalkan komentar anda. Bebas, tapi dilarang yang mengandung SARA.
Fastabiqul Khoirot