Manusia
berbeda dengan hewan yang bisa dicambuk dan diperintah dengan paksaan.
Kita adalah mahluk yang berbuat atas motif-motif tertentu, Muhammad
utusan Allah menyebutnya ‘niat’.
Motif-motif yang kemudian dengan motivasi, merupakan dorongan dalam
diri kita untuk melakukan sesuatu. Bisa disimpulkan bahwa motif adalah
penggerak awal dalam melakukan berbagai hal.
Orang
yang termotifasi mudah bergerak dan menggerakkan, hidupnya terarah dan
bisa mengarahkan oranglain.Sementara,tanpa motivasi orang hanya
berputar-putar dipusaran ketidakjelasan. Kader IMM adalah kader pengikut
Muhammad, harus mengetahui tiga pendorong manusia melakukan suatu
aktivitas, yaitu:
1.Dorongan Materi (Al Quwwah Almadiyyah).
Dorongan
materi merupakan motivasi yang paling rendah karena sifatnya yang
sesaat dan bukan jangka panjang serta sangat lemah dan mudah
dipatahkan.Adanya dorongan berarti ada janji-janji atau iming-iming yang
dituju dalam istilah sekarang disebut ‘modus operandi’.
Dorongan
ini memotivasi manusia dengan janji-janji yang bersifat materi seperti
kenaikan gaji,bonus, hadiah mobil ataupun kesempatan jalan-jalan keluar
negeri.Jika motivasi ini melandasi seseorang tidak akan bertahan
lama,rentan krisis diri.Seringnya,dorongan ini malah membuat orang mudah
patah arang dan putus semangat ketika apa yang diinginkan tidak
tercapai.
Seorang
karyawan yang bekerja semata dorongan materi,giatnya bekerja
tergantung,seberapa besar gaji yang diadapatkan.Ketika terjadi
sebaliknya timbullah malas dan akan berakibat terhadap kinerja
perusahaan dan bahkan bisa mencelakakan dirinya,yang disana juga
tempatnya mengadu peruntungan sumber rezki bagi keluargnya.
Seorang
dai yang hanya baik pidato dan semangatnya bicara tergantung amplop
yang diberi ummat akan mudah putus asa dan keberkahan tidak akan
didapatkan. Seorang mahasiswa yang menggantungkan semangat belajarnya
seberapa banyak uang yang dikirim orang tuanya, dia akan rentan kepada
kemalasan yang ujungnya merugikan masa depannya.
Simak kisah berikut ini:
Kisah Sang Calon Bupati.
Seorang calon Bupati dikabupaten Ponorogo, Jawa Timur stress dan masuk Rumah Sakit Jiwa (RSJ). Kejadiaannya setelah dia dinyatakan kalah dalam pertarungan PILKADA pada tahun 2008 yang lalu. Padahal, untuk bisa memenangkan persaingan tersebut ia telah menghabiskan dana tak kurang dari 9 miliar rupiah.
Kenapa
hal tersebut terjadi? karena tentu saja ia melakukan sesuatu
semata-mata dorongan materi. Tak heran akan mudah putus asa bila apa
yang diinginkan tidak tercapai. Masuklah disini hukum sebab akibat,
sebab ia melakukan motivasi yang salah akibatnya menjadi kenyataan yang
merugi.
2.Dorongan Emosi (Al Quwwah Al ma’nawiyah).
Berbeda
dengan dorongan sebelumnya,motivasi ini jauh lebih kuat dan
efektif.Karna motivasi emosi bersumber dari dorongan perasaan dan
menyentuh perasaan mengapa seseorang harus berubah dan bertindak.
Adalah
seorang anakmuda dari Cisarua Bogor.Pada tahun 1982,saat lulusan SMEA
ini sedang berjalan-jalan.Ia melihat anak-anak pemetik teh tidak
bersekolah karna ketiadaan guru.Serta merta ia menawakan diri untuk
menjadi guru mereka.Maka sejak saat itu ,mulailah ia dan anak-anak
pemetik teh melakukan kegiatan belajar mengajar hanya denagn beralaskan
tikar ditempat penimbangan teh.Dialah Rudi MS dari desa Cikoneng.
Untuk
membeli kapur tulis,Rudi kerap merelakan penghasilannya sebagai tukang
parkir dan penjaga toilet dikawasan Puncak.Berkat bantuan seorang
dermawan,sekolah peintis ini telah memiliki gdung sendiri dngan murid
mencapai 160 orang.Meski begitu,tak ada yang berubah dari kehidupan
Rudi,ia masih tukang parkir sekaligus guru honorer bergaji rendah.
Sementara
dari Jakarta ada seorang guru yang memiliki keterbatasan dalam
penglihatan alias tuna netra.Nie Ing Han yang buta sejk usia 41 tahun
merupakan lulusan ITB.Kini ia menjadi guru les matematika dan
fisika.Tentu bukan hal yag mudah bagi seorag tuna netra ketika harus
mengajarkan berbagai rumus.
‘Saya
bisa menulis dipapan tulis seperti layaknya guru,tapi setelahnya,saya
tak bisa melihat apa yang saya tulis’,ujarnya.Ning memang memiliki cara
untuk mengajar dan membuat murid-muridnya sangat kagum pada keahlian
fisika dan matematikanya.Sebuah perjuangan tersendiri bagi seorang tuna
netra yan masih mau berbagi ilmu.Kisah-kisah ini diambil dalam acara
Kick Andy.
Ini
adalah beberapa kisah yang merupakan contoh gambaran motivasi emosional
atau psikologi (al quwwah al ma’nawiyah) yang jauh lebih kuat
pengaruhnya dibandingkan dengan motivasi materi atau kebendaan.
Sayangnya,sifat
motivasi ini ternyata juga tidak konstan dan tahan lama.Sebab,motivasi
tergantung kondisi kejiwaan.Ketika kondisi kejiwaan seseorang
berubah,maka motivasi dalam dirinya juga akan mengalami
perubahan.Disinilah pentingnya dorongan sritual itu,yakni sebuah
kesadaran bahwa apa yang kita lakukan semata-mata adalah untuk mencari
ridho Allah swt.
3.Dorongan Spritual (Alquwwah Ar Ruhiyyah).
Motivasi
ini adalah yang paling kuat,lebih tahan lama dan bersifat jangka
panjang,disbanding yang lain.Karna motivasi ini datang dari keyakinan
dan nilai-nilai yang dianut seseorang,yaitu motivasi yang dibangun
berdasarkan prinsip perintah dan larangan Allah swt.Motivasi yang lahir
dari kesadaran seorang muslim karena dirinya mempunyai hubungan dengan
Allah Dzat yang Maha Mengetahui dan memberikan rahmat bagi segalanya.
Kesadaran
inilah yang mampu mendorong seorang muslim untuk melakukan perbuatan
apa saja,meskipun untuk melakukannya dia harus mengobankan
jiwa,raga,atau harta bendanya sekalipun.
Lihatlah
motivasi para sahabat ketika mereka berjihad bersama Rasulullah
saw.diperang Badar.Jumlah kaum Muslimin waktu itu hanya 300 lebih
bberapa orang saja,sedangkan jumlah orang kafir Quraisy lebih dari 1.000
orang.Kalau bukan karena dirongan iman dan kecintaan kepada Allah dan
Rasul-Nya pasti mereka akan lari tunggang langgang.
Adapula kisah-kisah dari Indoesia sebagai berikut:
Seorang
ibu rumah tangga yang alumni IPB,Ir.Tri Mumpuni Wiyatno,Bersama
suaminya telah berkeliling nusantara melalui program Pembangkit Listrik
Tenaga Mikrohydro (PLTMH). Hanya satu visi dan misi yang ia bawa,”Hidup ini untuk ibadah dan memajukan serta memberdayakan umat”.
Dia
telah menerangi desa dalam arti sebenarnya.Melalui kegigihannya,PLTMH
tersebut kini sudah dapat dinikmati lebih dai 100 desa miskin di
Indonesia.Program listrik bertenaga air itu benar-benar ramah
lingkungan.
Targetnya,dalam
sepuluh tahun ke depan, minimal separo desa di Indonesia akan mengalami
kemajuan dan bisa memanfaatkan program yang lebih bersifat jangka
panjang.Tidak hanya PLTMH saja, tetapi berlanjut dengan pemberdayaan
masyarakat desa.
Sebagai
langkah awal, masyarakat diajari mengelola listik desa, termasuk
bagaimana merawat fasilitas tersebut.Selain itu, mereka juga diajari
cara mengelola uang hasil iuran warga.Kewirausahaan ditumbuhkan sesuai
dengan potensi masing-masing desa menjadi terang, sehingga listrik
swakelola desa ini berdampak ganda. Tidak hanya desa menjadi terang,
tetapi kesejahteraan masyarakat desa juga meningkat.
Kita
harus pandai bersyukur kepada Allah. Cara bersyukur saya adalah dengan
berbagi bersama oranglain yang tidak punya. Ada tiga poin yang saya
pegang dalam hidup ini. Pertama, orang yang berbagi rezeki itu pasti
kaya. Kedua, orang yang berbagi ilmu itu pasti tambah pintar. Ketiga,
orang yang berbagi senyum itu pasti akan bertambah kebahagiaannya.
Binatang saja rezekinya dijamin Allah, itu kan termaktub dalam Al Quran,
pesan Bu Mumpuni dengan begitu semangatnya.
Ada lagi kisah Ustad Fadlan.
Ustad
Fadlan ini, semangat dakwah yang luar biasa, berdakwah di Pedalaman
Irian Jaya atau Papua. Bila di Jawa para dai dilempari amplop, di Papua,
ia dilempari dengan ratusan anak panah. Bahkan, salah satu anggota
tubuhnya ada yang terkena tusukan anak panah beracun. Meski begitu, ia
tetap berjuang dengan istiqomah. Kini, dengan bantuan para agniya di
Jakarta dan kota-kota besar lainnya melalui badan wakaf Al Quran, telah
banyak suku pedalaman di Papua yang masuk Islam. Bahkan, sudah ada dari
500 masjid yang di bangun. Subhanalloh…
Itulah
yang dapat mengalahkan segala-galanya. Motivasi yang mampu mendorong
manusia melakukan apa saja. Motivasi yang bersifat permanen, tidak
temporal dan lebih konstan.
Kader
IMM yang mengawali setiap harinya dengan niatan kebaikan, berorganisasi
mengajarinya akan kekuatan jamaah, kuliah mengajarinya nikmatnya
meneguk air kenikmatan ilmu, ketika kembali ke kost, kontrakan, asrama,
dan rumah disanalah dia beristihat untuk mengembalikan keseimbangan
kekuatan tubuhnya dan ia mengisi hari-harinya belajar untuk bekal dalam
hidup, berakhlak mulia, memperbanyak teman, berdikusi, membaca dan
mengamalkan Al Quran ayat perayat meresapi akan adanya keberadaan Tuhan
disisinya. Kadang-kadang mereka turun ke jalan untuk aksi bahwa masih
ada anak bangsa ini yang berani mengatakan kebenaran. Dilain hari mereka
acara kemanusiaan baksos bagi yang membutuhkan, mendengarkan dan kadang
mengisi pengajian.
Motivasi
kita adalah Allah, teladan kita adalah Rasululloh. Muhammadiyah adalah
gerakan kita, dakwah dan ummatlah yang kita pikirkan setiap hari yang
dengannya membentuk kualitas suatu masyrakat, suatu negara, Indonesia
yang kita cintai ini.Allah pun menjanjikan bagi hamba-hambanya yang
bekeja ikhlas dan giat, maka rezki dan kejaiban-keajaiban Allah takkan
kemana, karna Allah itu Maha Kaya yang memberikan kekayaan bagi
orang-orang kaya seluruh dunia walaupun semuanya dijumlahkan
perbendaharaan Tuhan tidakkan akan pernah habis,segitu diambil segitu
juga gantinya, kita kader IMM tak usah takut, beranilah meminta,
beranilah berbuat ”ud’uni astajiblakum",Dia yang berjanji pasti ditepati, syaratnya ‘yakinmu’ harus membara dalam diri.
Yakin
bisa mengelola organisasi, yakin bisa menyiapkan kader masa depan,
yakin kuliah selesai, yakin bisa menjadi pribadi berkelimpahan,
berlimpah hartanya, berlimpah hatinya, berlimpah kawannya, yakin menjadi
pemimpin ummat, pemimpin kemanusiaan, pemipin negara muslim, manusia
pemberdaya kekuatan terpendam, yakin bisa masuk surga,semoga…
By: Ikhsan Hakim S (Ketua Umum Komisariat FAI UMY Periode 2011-2012)
Editor: Amoe